BADUNG BALI - Terasa miris melihat, disebut sebagai salah satu monumen rumah perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai terkesan tidak diurus pemerintah.
Padahal tempat ini dikabarkan sebagai runutan sejarah perjuangan I Gusti Ngurah Rai mengadakan pertemuan menyusun strategi. Monumen rumah perjuangan ini sempat dibangun namun tidak dilanjutkan lagi. Tepatnya di dusun Petang, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Ditemui wartawan, I Gusti Ngurah Djantra selaku keluarga pahlawan I Gusti Ngurah Rai dari Puri Petang yang juga salah satu veteran pejuang Republik Indonesia mengaku terkejut ada awak media berkunjung.
Pihaknya mengatakan, jarang sekali orang luar tahu bahwa rumah pejuang tersebut adalah tempat pertemuan para pahlawan dulu. Sebagai tempat menyusun siasat, cikal bakal pergerakan pasukan I Gusti Ngurah Rai dalam merebut kemerdekaan di pulau Bali, disampaikannya, Senin (2/9)
Dijelaskan, rumah pejuang ini memiliki nilai sejarah lantaran sebagai markas rahasia pertemuan pahlawan I Gusti Ngurah Rai bersama orang kepercayaan. Selain itu juga dikatakan dulu merupakan markas inti serta bagian tempat tinggal keluarga sang pahlawan yang tinggal di desa Petang.
"Dulu, I Gusti Ngurah Rai bersama I Gusti Ngurah Anom Pacung disebut Ciu Murti, sebagai pimpinan pejuang Markas Badung dan I Gusti Ngurah Puger atau disebut Ayu Werdi, sebagai pimpinan pejuang Markas Badung Utara membahas pergerakan mereka di sini," tunjuk I Gusti Ngurah Djantra.
Bahkan mendiang ibu Ngurah Djantra saat pertemuan dikatakan sering membuatkan minuman kopi. Namun begitu minuman diantar, menurut cerita pintu rumah langsung ditutup.
"Pertemuan mungkin sangat rahasia, ibu saya saja bercerita tidak boleh mendengar apa dibicarakan mereka," tuturnya
Disinggung mengenai kenapa belum melanjutkan pembangunannya, Ngurah Djantra mengaku menunggu pihak terkait.
"Kita sudah mengajukan biaya pembangunan rumah perjuangan ini namun belum ada tanggapan dari pemerintah," singgungnya
Sementara Kepala Desa Petang, I Wayan Suryantara, S.Sos dihubungi melalui pesan whatsapp menyampaikan keadaan senada, mengaku sudah mengajukan 2 tahun lalu ke pemerintah kabupaten Badung.
"Udah tiang kirim proposal ke kabupaten 2 tahun yang lalu namun dana belum memadai," tulisnya dalam pesan singkat.(Fendi)