Blora - “Untung tak dapat diraih sial menghampiri membuat hati perih”. Kalimat tersebut mungkin sangat tepat jika disematkan oleh oknum mafia pengemplang Bahan Bakar Minyak Jenis Solar berinisial HEN warga Kabupaten Blora ini.
Bagaimana tidak, bingker penimbunan solar yang letaknya di tengah lahan perhutani itu, ternyata pada rabu petang tadi, 09 Oktober 2024, ludes dilalap amuk si jago merah.
SP salah satu warga yang mengetahui insident tersebut menuturkan, kebakaran hebat itu melanda gudang penimbunan BBM bersubsisi jenis solar.
"iya mas itu yang sedang terjadi kebakaran adalah gudang BBM jenis solar yang di duga ilegal, yang diduga milik HEN” terangnnya,
Sebenarnya gudang penimbunan BBM jenis solar di lokasi KPH Sorogo itu, lanjut SP, sudah berlangsung sejak lama dan tidak pernah tersentuh oleh Aparat Penegak Hukum, khususnya Polsek Cepu dan Polres Blora.
“yang membuat warga heran kog di perbolehkan juga ya sama pihak Perum Perhutani.” Imbuhnya,
Lanyaran praktik penimbunan BBM jenis solar tersebut jelas melanggar hukum dan merugikan keuangan Negara, SP menambahkan, tapi aktivitas tersebut justru bisa berlangsung cukup lama, bahkan tanpa pernah terdengar ada persoalan apapun.
“yang saya tau itu gudang milik HEN dan dalam setiap menjalankan aksinya HEN menggunakan truck modifikasi. Dan di dalam truck di kasih tuptank atau bul untuk mengangsu di SPBU di wilayah Kecamatan Cepu dan sekitarnya. untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi ke WAKA ADM KPH Sorogo atau langsung wawancara ke pemilik gudang.” pungkas SP,
Sementara itu, di tempat terpisah Waka ADM KPH Sorogo, Lukman, ketika dikonfirmasi ihwal peristiwa gudang penimbunan BBM jenis solar yang diduga ilegal milik HEN meledak dan terbakar, dirinya mengatakan benar.
“memang benar telah terjadi kebakaran di gudang BBM jenis solar.” singkat Lukman
Anahnya, saat disinggung terkait izin sewa lahan Lukman mengatakan,
"Sebenarnya tidak boleh karena sebelumnya ada perjanjian kerjasama usaha kios dan kami dari pihak perhutani tidak tau lahan kami di gunakan sebagai usaha penimbunan solar ilegal.” kilah Lukman. (Red)