Bojonegoro – Setelah adanya pemberitaan di beberapa media online perihal adanya dugaan 1 kontraktor mengerjakan puluhan Proyek dengan cara Penunjukan Langsung.

Bukan tanpa alasan, statement, Adriyanto, dilontarkan setelah dirinya mengetahui adanya satu nama kontraktor yang bisa mengerjakan proyek melebihi batas dari regulasi aturan Sisa Kemampuan Paket (SKP). 

Pimpinan eksekutif di Kabupaten bertajuk Kota Ledre, Bojonegoro, Jawa Timur, minta awak media untuk meramaikan ke jagad sosial media jika mengetahui ada oknum Kontrator yang bisa kangkangi puluhan paket proyek Negara.

“Kalau ada penyimpangan dalam pelaksanaan, diberitakan saja supaya jadi perhatian. Kalau ada bukti penyimpangan disampaikan supaya mendapat peringatan.” tegas PJ Bupati Bojonegoro, Rabu, 31 Juli 2024. 

Sementara itu, menurut Koh Ahsin, salah satu aktivis informasi di Wilayah Jawa Timur, mengaku salut atas adanya statement dari PJ Bupati tersebut. 

Pasalnya, menurut aktivis yang dikenal getol dalam mengkritisi kinerja pemerintah itu menilai, praktik bagi-bagi paket proyek melalui sistem Pengadaan Langsung sudah terjadi sejak lama di Kabupaten Bojonegoro. 

“Kontraktor yang bisa mengerjakan banyak PL itu biasaya mempunyai kedekatan dengan oknum yang menduduki jabatan politik.” ucapnya, 

Kendati demikian, Koh Ahsin, mengaku enggan menjelaskan terkait cara main dalam memperoleh banyak paket PL.

“Tak usah saya jelasnya cara main mereka seperti apa, yang pasti suatu saat akan ada berita tentang skandal permainan proyek di Bojonegoro dibongkar oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Nanti akan ada pejabat yang akan diglandang APH mengenakan rompi kuning masuk sel penjara atas perkara proyek pembangunan.” tutupnya. 

Diinformasikan sebelumnya, dugaan skandal konspirasi jual beli proyek pada jajaran Organisasi Pimpinan Daerah atau Dinas di Kabupaten Bojonegoro itu mencuat, setelah publik mengetahui tentang adanya dokumen nama CV atau lainnya yang mendapatkan puluhan paket proyek pekerjaan melalui sistem Pengadaan Langsung. (Red/IKN)