Bojonegoro – Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengimbau mahasiswa-mahasiswi kuliah kerja nyata (KKN) untuk menjadikan pengalaman di lapangan ke dalam penelitian. Hal tersebut disampaikan saat Pembukaan KKN ke-VI Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) di Pendopo Malowopati, Selasa (18/01/2022).
Didampingi Dandim O813 Letkol Arm Arief Yudho Purwanto, dan Wakapolres Bojonegoro Kompol Muh Wahyudin Latief, acara pembukaan secara daring dan luring ini tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Turut dihadiri oleh Ketua BPP UNU Syaifudin Idris beserta jajaran dan diikuti oleh 57 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban secara daring.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sambutannya menyampaikan, format KKN semakin tahun semakin baik. Sehingga menyarankan agar hasil KKN dijadikan sebuah penelitian. Sebab, melalui riset penelitian dapat mengembangkan produk dan melatih sebuah kebijakan yang tepat.
Masih dalam sambutan Bupati, KKN merupakan bagian dari rangkaian studi. Sebagai uji hipotesa banyaknya teori untuk kemudian dipraktekkan di lapangan. Sebab, mahasiwa mulai beradaptasi dengan lingkungan, belajar sosialisasi, kegotong-royongan, dan membangun empati kepada warga sekitar.
“Karena KKN di desa masing-masing, maka tidak sulit untuk beradaptasi. Namun ada fungsi kontrol sosial yang harus dinaikkan. Ada dua hipotesa, mereka yang belajar dengan kehidupan kampus akan menjadi manusia yang makin mandiri dan membangun empati. KKN juga merupakan pendidikan vokasi," tutur Beliau.
Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan Bojonegoro memiliki 11 kampus, 259 pondok pesantren, ada SLTA/MA negeri/swasta. Hal ini sangat menjanjikan Bojonegoro sebagai kota studi. “Maka kami yakin Unugiri yang berada di jantung kota, sebagai bagian kampus yang kemudian menjadi andalan. Sehingga Bojonegoro menjadi pusat studi. Minimal Blora bagian Timur, Tuban bagian Selatan-Timur, Lamongan bagian Barat. Ditunjang transportasi kereta api kelas ekonomi, eksekutif dan luxury, ini sangat menjanjikan," tandas Beliau.
Bupati Anna juga kembali menyampaikan, Pemkab Bojonegoro sejak 2019 telah memberikan Beasiswa Scientist, dan Non Scientist, beasiswa 1 Desa 2 Sarjana, termasuk Beasiswa Tugas Akhir. "Paling banyak dari Unugiri yang mengambil Beasiswa Tugas Akhir. Tahun 2022, kami alokasikan sebanyak 4.000 untuk Beasiswa Tugas Akhir. Dengan adanya PTS di Bojonegoro, juga meringankan beban biaya pendidikan tinggi sehingga dapat meningkatkan minat kuliah warga Bojonegoro," pungkas Beliau.
Rektor Unugiri, M. Jauharul Ma'arif, menjelaskan konsep KKN adalah KKN tematik. Dalam rangka bersama-sama membantu pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid, juga bertujuan membantu Pemkab untuk meningkatkan perekonomian masyarakat terdampak Covid-19.
KKN diselenggarakan di desa-desa yang dekat domisili mahasiswa dengan harapan, pertama, saat KKN telah selesai mereka dapat meneruskan pengabdian di desa masing-masing. Kedua, menumbuhkan ghirah (semangat) kepada mahasiswa untuk bersama-sama dengan warga membangun desa, karena ada kedekatan emosional dengan mahasiswa. "Sehingga kami berharap KKN ini akan berkelanjutan, meski KKN sudah selesai, masih ada program-program yang bisa ditindaklanjuti," terangnya.
Lebih lanjut Jauharul Ma'arif menjelaskan, ada sebanyak 552 mahasiswa Unugiri di tahun 2022 yang melaksanakan KKN di Kabupaten Bojonegoro. Tersebar di 22 Kecamatan. Sementara di Kabupaten Tuban sebanyak 140 mahasiswa yang tersebar di 7 kecamatan. Total peserta KKN Unugiri di 2022 sebanyak 692 mahasiswa.
Kegiatan KKN tersebut sekaligus dalam rangka bersinergi dengan Pemda, Pemkec, dan Pemdes, bagaimana Perguruan Tinggi berperan serta mensukseskan program pemerintah. "Untuk di Bojonegoro ini merupakan salah satu realisasi dari MoU antara Pemkab Bojonegoro dengan Unugiri. Sehingga ke depan Unugiri berharap dapat berkoordinasi dan bersinergi dengan OPD lingkup Pemkab. Ke depan juga direncanakan ada MoU-MoU dengan Pemkab lain sebagai salah satu pengabdian Unugiri bersama-sama membangun bangsa," tuturnya.
(vie)