BOJONEGORO - Mangkrak satu tahun lebih, bangunan sayap jembatan Kali Kening yang ambrol pasca perbaikan pada 2022 lalu, kini semakian memprihatinkan dan berpotensi membahayakan jembatan.
Berdasarkan penelusuran di lapangan, curah hujan yang cukup tinggi telah membuat debit air sungai meningkat dan deras, sehingga menggerus tanah di lokasi ambrolnya bangunan sayap jembatan.
Kondisi tersebut jelas-jelas sangat berpotensi membayakan kekuatan pondasi jembatan penghubung Kecamatan Trucuk Bojonegoro dan Kecamatan Parengan Tuban.
Mirisnya, hingga 2024 saat ini belum nampak upaya perbaikan yang dilakukan oleh dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bina marga (DPUBM) Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Seksi Jembatan I Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (PUBMPR) Kabupaten Bojonegoro, Arik Nur Cahyo, ST., saat dikonfirmasi awak media, pihaknya menolak untuk menanggapi.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga I DPUBM Bojonegoro, Raditya Bismoko saat dimintai tanggapan pada Selasa (28/02/2024) juga turut memilih bungkam.
Untuk diketahui, peristiwa ambrolnya sayap jembatan Kali Kening tersebut terjadi sekitar Desember 2021 dan pernah dilakukan perbaikan pada tahun 2022, namun kembali hancur meski belum genap satu tahun.
Kondisi tersebut telah diketahui oleh kontraktor pelaksana pekerjaan dan dinas terkait, bahkan pernah dijanjikan segera ada perbaikan namun tak pernah terealisasi.
Reporter : Ito/Tim