Home Sejarah

Menapak Tilas Pertapaan Prabu Airlangga Di Gunung Penanggungan bagian 2

by Berita Bagus - 07 Agustus 2019, 14:00 WIB

Raden werkudoro Bagian 2

tiga tahun hidup di hutan, Airlangga didatangi utusan rakyat yang memintanya membangun kembali Kerajaan Medang.

Karena kota Wwatan sudah hancur, Airlangga pun membangun ibukota baru bernama Watan Mas yang diperkirakan berada di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, dekat Gunung Penanggungan yang memiliki kemiripan nama dengan salah satu desa di kecamatan tersebut yaitu desa Wotan Mas.

Ketika sang prabu naik takhta tahun 1009 itu, wilayah kerajaannya hanya meliputi Sidoarjo dan Pasuruan saja, karena sepeninggal Dharmawangsa Teguh, banyak daerah bawahan yang melepaskan diri.

Pada tahun 1023, Kerajaan Sriwijaya yang merupakan musuh besar Wangsa Isyana, dihancurkan Rajendra Coladewa, Raja Colamandala dari India.

Pucuk dicinta, ulam tiba. Hal ini membuat Airlangga lebih leluasa mempersiapkan diri untuk menaklukkan Pulau Jawa. Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Srivijaya sudah lama memusuhi kerajaan di Jawa Tengah. Permusuhan bermula, ketika Balaputra Dewa menyerang Ratu Pramodhawardani, saudaranya dan sekaligus putri pendiri Borobudur, prabu Sumaratungga., gara gara perebutan tahkta.

Ayah Balaputradewa bernama Samaragrawira, sedangkan ibunya bernama Dewi Tara putri Sri Dharmasetu dari Wangsa Soma.

Prasasti Nalanda sendiri menunjukkan adanya persahabatan antara Balaputradewa dengan Dewapaladewa raja dari India, yaitu dengan ditandai pembangunan wihara yang diprakarsai oleh Balaputradewa di wilayah Benggala.

Teori, yang dikembangkan oleh De Casparis, menyebutkan bahwa Samaragrawira identik dengan Samaratungga. Sepeninggal Samaratungga terjadi perebutan takhta di antara kedua anaknya, yaitu Balaputradewa melawan Pramodawardhani.

Pada tahun 856 Balaputradewa dikalahkan oleh Rakai Pikatan suami Pramodawardhani sehingga kalang kabut lari ke Sumatra. Disana dia bangun vangsa Syailendra.

Kembali ke Airlangga.

Kerajaan yang baru dengan pusatnya di Kahuripan, Sidoarjo ini, wilayahnya membentang dari Pasuruan di timur hingga Madiun di barat. Pantai utara Jawa, terutama Surabaya dan Tuban, menjadi pusat perdagangan yang penting untuk pertama kalinya.

Airlangga juga melebarkan wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah, bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha (daerah Kediri sekarang).

Gunung Penanggungan, nama aslinya Gunung Pawitra, terletak antara Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto, dan sisi utaranya berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo tempat Kerajaan Kahuripan.

Bersambung......

Share :

Berita Popular