Home Peristiwa

Intensitas Curah Hujan Tinggi, Sebahagian Wilayah di Ibu Kota Rohil Mengalami Banjir

by Berita Bagus - 26 November 2020, 03:14 WIB

Bagan siapiapi, (BeritaBagus.co.id) - Berselang tiga hari, tingginya curah hujan di sebahagian wilayah kabupaten rokan hilir (Rohil) Provinsi Riau, khususnya di ibukota, Bagan siapiapi kecamatan Bangko, membuat sebahagian daerah kawasan rumah padat penduduk mengalami kebanjiran, Rabu (25/11/2020).

Sementara daerah yang terdampak banjir akibat intensitas curah hujan yang tinggi tersebut, yang masih beberapa hari berselang baru baru ini terjadi, ditemui oleh BeritaBagus.co.id, seperti di daerah kelurahan Bagan Punak, Kepenghuluan Bagan Punak pesisir, Kepenghuluan Bagan Punak meranti, Kelurahan Bagan Hulu, Kelurahan Bagan kota dan kelurahan Bagan Barat.

Adapun sebahagian masyarakat di ibukota Rohil saat ditemui Wartawan BeritaBagus.co.id, mengungkapkan kekhawatiran mereka atas persoalan banjir tersebut akan semakin meningkat untuk hari kedepannya, menginggat yang mana cuaca saat ini masih terlihat ekstrem ketika memasuki akhir tahun (Desember) dikhawatirkan curah hujan akan semakin meningkat.

"Banjir ini hendaknya menjadi persoalan yang serius yang harus dibahas oleh Legislatif dan Eksekutif, untuk mencari solusinya, agar kedepan persoalan banjir yang menggenangi sebahagian wilayah negeri seribu kubah yang kita cintai ini bisa teratasi dengan baik," Kata salah satu warga dilapangan, yang namanya tak ingin dipublikasikan.

"Meski diketahui saat ini, Pemerintah daerah kabupaten Rokan Hilir, yang baru baru ini sedang gencarnya melakukan kegiatan seperti normalisasi sungai sebagai bentuk upaya dalam mengatasi persoalan banjir yang sewaktu waktu perubahan iklim bisa terjadi, namun upaya tersebut tampaknya belum memberikan hasil yang baik.

Apa Penyebab Terjadinya Banjir,,??

Menurut penulis, kegagalan manusia mengatasi banjir disebabkan dua faktor. Pertama, cara pandang dan perilaku manusia terhadap sungai sebagai bagian dari ekosistem lingkungan hidup mereka, bagi masyarakat tradisional, ada kecenderungan menyesuaikan diri dengan kondisi alam, sedangkan bagi masyarakat modern, cenderung mengabaikan hukum alam.

Kedua, kemajuan peradaban manusia yang semakin tinggi, bagi masyarakat tradisional biasanya, cenderung adaptif dengan keadaan alam dan berusaha memeliharanya, Sedangkan masyarakat modern, cenderung menunjukkan kemampuannya untuk menaklukkan alam.

Kondisi itu, sejalan dengan faktor tersebut, yaitu kecenderungan bahwa masyarakat di sebahagian wilayah ibu kota negeri seribu kubah dikategorikan sebagai masyarakat modern yang memiliki perilaku berani melawan alam, ini tergambar bahwa beberapa faktor krusial yang mengakibatkan terjadinya banjir di sebahagian ibu kota Rohil yaitu terjadinya penyumbatan aliran parit ataupun selokan karena sampah.

Hal ini karena perilaku ingin mudah dan mengambil jalan pintas tanpa memikirkan sebab dan akibatnya, selain sampah, penyumbatan yang terjadi karena sedimentasi atau pengendapan area hilir dan hulu sungai sehingga mengurangi kemampuan sungai dalam menampung air, curah hujan yang tinggi juga menyebabkan sungai tidak dapat menampung volume air, pendirian rumah di sepanjang sungai yang tidak terkendali, penggundulan hutan di kawasan hulu, sedikitnya daerah resapan air di wilayah kota sehingga membuat air menjadi lebih lama bertahan.


Penulis : Alek Marzen

Share :

Berita Popular